Arsene Wenger Menyebut Eropa Kini Kekurangan Penyerang Hebat

Komentar Arsene Wenger yang menyebut Eropa tidak lagi menghasilkan penyerang – penyerang hebat seperti cukup rasional dan ada banyak bukti yang muncul selama putaran final EURO 2016 ini. Wenger juga menyebut para penyerang murni yang ada saat ini merupakan produk Amerika Selatan. Harus diakui bahwa pendapat Wenger tersebut tidak salah. Penyerang – penyerang hebat seperti Sergio Aguero, Gonzalo Higuain dan Luis Suarez merupakan pemain – pemain dari negara Amerika Selatan. Bahkan Diego Costa yang memperkuat Spanyol merupakan pemain yang dilahirkan dan belajar sepakbola di Brazil. Afrika sempat melahirkan penyerang – penyerang hebat saat Samuel Eto’to dan Didier Drogba berada di usia emas mereka.

Arsene Wenger Menyebut Eropa Kini Kekurangan Penyerang Hebat

Jerman dan Portugal menjadi 2 tim unggulan yang memainkan sepakbola tanpa penyerang murni. Menurut Arsene Wenger, Gaya sepakbola yang dimainkan Jerman dan Spanyol banyak mengadaptasi apa yang dilakukan Spanyol yang lebih dahulu mengalami masalah serupa. Spanyol memainkan sepakbola tanpa penyerang dengan mengandalkan pergerakan pemain tanpa posisi yang mengikat untuk menghasilkan aliran bola cepat yang mampu menerobos lini pertahan lawan dan mendekatkan para pemain ke gawang lawan. Solusi lain yang dapat dipilih adalah memainkan pemain “false nine” di lini depan. Joachim Low bahkan memanggil Lukas Podolski ke dalam skuad Jerman. Sementara Portugal memainkan Ronaldo sebagai penyerang tengah dan Wales memainkan Bale serta Hal Robson-Kanu sebagai duet penyerang mereka meski keduanya merupakan pemain sayap.

 

(Baca juga: Claudio Ranieri tidak ingin kehilangan pemain penting)

 

Ketika Spanyol tampil kurang meyakinkan pada pertandingan pertama; Alvaro Morata menjadi pilihan Vicente Del Bolsque sebagai penyerang murni. Namun ada masalah yang terjadi pada distribusi bola dan formasi pemain di lini tengah. Cesc Fabregas dan Andres Iniesta yang terbiasa bermain tanpa posisi tetap terlihat mengalami kesulitan saat harus terpaku pada Alvaro Morata sebagai pucuk serangan Spanyol. Kondisi tersebut membuat Morata minim mendapat suplai bola dari Fabregas dan Iniesta meski seringkali melakukan pergerakan dan penempatan posisi yang sangat baik. Wenger menyebut minimnya penyerang hebat lahir di Eropa karena tidak ada budaya sepakbola jalanan dan tata kelola akademi sepakbola Eropa yang menumpulkan insting pemain yang dibutuhkan untuk menjadi penyerang yang berani cerdik, licin dan berani bertarung dengan pemain bertahan lawan yang lebih besar serta kuat.