Diet ala Liverpool

Diet ala Liverpool

Agen Casino – Liverpool merupakan salah satu contoh tim yang manajemennya sangat produktif dalam bursa transfer kali ini. Yang dimaksud dengan produktif disini adalah kenyataan bahwa Liverpool mendapat beberapa pemain dengan harga sangat murah. Dengan jumlah pemain yang telah dibeli The Reds, dan dibandingkan dengan jumlah pengeluaran yang mereka konsumsikan, seakan-akan Liverpool secdazng melakukan diet saat ini.

Sejak bursa transfer musim panas bergulir, The Reds total telah berhasil mendatangkan 6 orang pemain. Menariknya dari 6 orang pemain tersebut, dua diantaranya diperoleh Liverpool dengan biaya yang sangat minim, bahkan gratis! Adam Bogdan dan James Milner diperoleh manajemen Liverpool dengan Cuma-Cuma. Sementara mereka masih menunggu jumlah kompensasi yang harus dibayar untuk mendapatkan Danny Ings dari Burnley. Kontrak Ings sudah berakir dengan Burnley, jadi sebenarn ya Liverpool bisa memperoleh jasa Ings tanpa harus membayar sediktipun kompensasi ke pihak Burnley. Akan tetapi mengingat usia Ings yang masih 22 tahun, dan juga kebijakan liga yang mengharuskan klub asal untuk mendapatkan kompensasi atas pemain-pemain mudanya untuk menghormati klub kecil dan hak mereka yang kesulitan untuk mempertahankan pemain muda berbakatnya dari incaran klub-klub besar.

Tiga nama lainnya yakni nathaniel Clyne, Roberto Firmino, dan Joe Gomez didapat Liverpool dengan harga murah. Clyne diperoleh dengan banderol 12,5 juta punds, sementara Gomez didapat dengan mengeluarkan biaya sebesar 3,5 juta Pounds. Firmino merupakan pemain palng mahal yang dibeli Liverpool sejauh ini denmgan nilai transfer 29 juta Pounds.

Murahnya biaya Liverpool dalam menggaet pemain mendatangkan pemikiran bahwa mereka tidak sanggup mendatangkan pemain bintang ke Anfield. Akan tetapi Ian Ayre, Chief Executive The Reds membantah hal tersebut. Dia berkata kepada agen casino online bahwa mereka masih akan membelanjakan budget mereka, akan tetapi pihak manajemen tidak mau terburu-buru. Mereka belajar dari manajemen terdahulu yang mereka anggap kurang maksimal dalam membelanjakan budget pembelanjaan pemain klub. Ayre berkata bahwa pihak manajemen tak mau Liverpool berakhir dengan krisis finansial yang nantinya bisa mempersulit mereka di masa depan.