Sejarah Para Pembelot El Classico

Sejarah Para Pembelot El Classico

Agen Max Bet – Barcelona dan Real Madrid merupakan dua nama besar yang selalu identik dengan persaingan dan perseteruan panjang. Sejarah pembentukan kedua klub tersebut juga sudah saling menegaskan posisi masing-masing dalam belantara sepakbola Eropa. Sama-sama besar dalam liga yang sama, tapi seolah-olah saling mewakili dua bangsa yang berbeda. Wajar kalau banyak cerita sengit yang terkait antara kedua tim tersebut. Termasuk berbagai kisah tentang para pemainnya yang ternyata saling bergantian mengisi ruang di kedua klub. Kepindahan pemain dari satu klub yang lain merupakan hal wajar. Tapi kalau sampai terjadi pada dua klub tersebut, maka label yang disandang akan sangat berat. Karena itu akan sama dengan pengkianatan dan harus dibayar mahal.

 

Luis Figo adalah salah satu contoh bagaimana ia pernah menghadapi konsekuensi paling berat ketika menyebrang kubu dari kedua klub tersebut. Namun bukan hanya Luis Figo yang pernah mengalaminya. Ada banyak pemain dari kedua klub yang mewarnai sejarah pertentangan antara kedua tim. Dari era awal tahun 1900-an hingga jaman sekarang, selalu ada kisah penyebrangan dari kedua tim yang memendam perseteruan sengit tersebut. Selain Figo, nama yang pernah mengenakan dua kostum tersebut adalah Javier Saviola. Ia membela Real Madrid pada tahun 2007.

 

Namun ia sebelumnya dimainkan sebagai pemain pinjaman oleh kedua klub. Ada juga pemain yang pernah dibuang oleh Real Madrid. Ialah Samuel Eto’o yang malah semakin sukses ketika ditampung Barcelona. Selama tiga tahun, ia berhasil menumbangkan persepsi dari kubu Real Madrid yang seolah-olah meremehkan dan mencampakkannya. Sementara itu, Ronaldo yang tenar di akhir tahun 1990-an sempat bergabung dengan Barca dengan sejumlah kesuksesan besar. Sayangnya, ia justru berbelok ke Real Madrid dengan karir yang cenderung menurun. Luis Enrique justru kebalikannya. Setelah membela Real Madrid selama 5 musim, ia akhirnya membelot dan memilih Barcelona. Legenda dari Rumania, Gheorghe Hagi juga mengalami nasib serupa. Semasa membela Real Madrid, ia tampil kurang menarik. Setelah pindah ke Barca, karirnya semakin cemerlang saja.

 

Bagaimanapun, persaingan antara kedua klub besar tersebut akan terus berlanjut. Entah sampai kapan atau jika situasi sosial politik berubah drastis dan akhirnya Barca benar-benar menjadi klub dari negara yang berbeda.